TEMPO.CO, Bandung – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, dalam plafon rencana anggaran tahun depan disiapkan Rp 1 triliun untuk penyertaan modal sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Dari Rp 1 triliun itu, sebanyak Rp 400 miliar dialokasikan untuk Bank BJB, dan Rp 250 miliar untuk PT Bandara Internasional Jawa Barat. “Dua BUMD itu saja sudah Rp 650 miliar,” kata Ahmad Heryawan selepas menandatangani dokumen Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) di Bandung, Jumat, 6 November 2015.
Aher, sapaan Ahmad Heryawan mengatakan, pemberian suntikan modal tambahan buat Bank BJB misalnya untuk mempertahankan porsi saham pemerintah Jawa Barat tetap mayoritas mengikuti rencana right issue bank daerah itu. “Harga dasarnya yang asalnya Rp 600 per lembar, menjadi Rp 920, right issue untuk menambah modal BJB. Kita harus ikutin sehingga keluar angka Rp 400 miliar itu agar porsi saham kita tetap 38 persen,” kata dia.
Adapun suntikan modal bagi PT BIJB ditujukan untuk menambah modal perusahaan itu yang rencananya akan memulai pembangunan terminal Bandara Kertajati di Majalengka akhir tahun ini. “Bandara Internasional Jawa Barat pasti dimulai pembangunannya 2015 ini,” kata Aher.
Aher mengatakan, pembangunan bandara itu paling cepat November ini. “Kalau tidak memungkinkan, geser ke Desember karena tendernya hampir selesai,” kata dia.
Pemerintah Jawa Barat memutuskan memulai pembangunan bandara sendiri dan tidak menunggu PT Angkasa Pura II. “Karena AP II harus persyaratan dari Menteri Perhubungan, Menteri Keuangan, lalu Kementerian BUMN maka kita akan jalan terus, nanti di tengah-tengah AP II baru gabung.”
Penyertaan modal selanjutnya ditujukan pada PT Tirta Gemah Ripah yang akan menerima Rp 165 miliar. Penyertaan modal itu untuk membantu pendanaan perusahaan yang akan membangun pembangkit listrik mikro hidro di Cirompang, Garut, serta pembayaran porsi saham Spesial Purpose Vehicle (SPV) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur untuk memasok air baku ke Bekasi dan DKI.
Konsorsium SPV SPAM Jatiluhur terdiri dari Perum Jasa Tirta II sebesar 10 persen, PT Pembangunan Jaya 51 persen, PT Tirta Gemah Ripah 25 persen, serta PT Wijaya Karya sebesar 14 persen. “Kita mendapat 25 persen saham di SPAM Jatiluhur itu,” kata Aher.
Aher mengatakan, penyuntikan modal bagi BUMD diberikan pada perusahaan yang dipastikan bakal menguntungkan. “Gak ada masalah kan, datang duitnya nanti lebih gede ke provinsi,” kata dia. Rancangan APBD Jawa Barat 2016 masih disusun, tapi ditaksir volumenya menembus Rp 26 triilun.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Barat Deny Juanda Puradimaja mengatakan, seluruhnya ada 7 BUMD yang direncanakan akan mendapat kucuran penyertaan modal dalam rancangan Anggaran Jawa Barat tahun depan. “Totalnya Rp 903,5 miliar, hampir Rp 1 triliun,” kata dia di Bandung, Jumat, 6 November 2015.
Deny mengatakan, BUMD lainnya yang menerima penyertaan modal pemerintah provinsi di antaranya PT Jasa Sarana Rp 19 miliar untuk menambah kekurangan penyertaan modal yang diserahkan tahun ini dalam APBD Perubahan. “Kita genapkan karena di Perubahan itu tidak bisa dibayar semua, uangnya kurang untuk balance APBD,”kata dia.
Penyertaan modal provinsi tahun depan juga ditujukan pada BUMD yang baru berdiri, yakni PT Jabar Migas Hulu, untuk setoran awal bagi PT Jabar Hulu Energi untuk mendapatkan 10 persen saham partisipasi atau “Participat Interest” blok migas Offshore North West Java. “Migas hulu ini dapat Rp 26,2 miliar. Ini tahap awal. Bisnisnya triliunan, pada tahap awal harus ada modal disetor,” kata Deny. Nilai saham partisipasi ditaksir menembus Rp 2 triliun.
Penyertaan modal selanjutnya diberikan pada Bank Perkreditan Rakyat Cipatujah. “Kita menambah modalnya Rp 2 miliar karena perputarannya bagus,” kata Deny. Sisanya untuk PT Jamkrida untuk menambah penjaminan program Kredit Cinta Rakyat, kredit murah pemerintah Jawa Barat yang disalurkan lewat Bank BJB untuk Industri Mikro Kecil dan Menengah.
Sumber: https://bisnis.tempo.co/read/716518/jawa-barat-siapkan-rp-1-triliun-suntikan-modal-untuk-bumd/full&view=ok