Arsip

Gejolak Geopolitik Di Eropa, Saatnya Bagi Daerah Terlibat Dalam Riset Pengembangan Energi Terbarukan

JAKARTA (ADPMET),- Gejolak geopolitik dunia saat ini khususnya di Eropa sangat berpengaruh terhadap situasi global tak terkecuali terhadap sektor energi. Salah satu yang cukup terasa akibat dari invasi Rusia atas Ukraina adalah terjadinya lonjakan harga minyak mentah dunia yang cukup tinggi, yang tentu saja turut berpengaruh kepada harga minyak Indonesia (ICP).

Harga rata-rata ICP per Bulan Februari 2022 sudah dipatok US$ 95,72 per barel, kenaikan ini cukup signifikan jika dibandingkan harga setahun sebelumnya yang berada di sekitar US$ 60,36/barel. Kondisi ini tentu saja akan menjadi berkah bagi penerimaan negara dari sektor migas termasuk juga pada penerimaan DBH Migas kepada daerah. 

Ketua Umum ADPMET Ridwan Kamil menyatakan bahwa kenaikan harga minyak ini diharapkan menjadi momentum bagi daerah penghasil migas untuk memanfaatkan windfall profit dari DBH Migas untuk pengembangan Energi Baru dan Terbarukan di Daerah. Hal ini diungkapkan saat pertemuaan Ridwan Kamil selaku Ketua Umum ADPMET bersama Sekjen ADPMET Andang Bachtiar di Hotel Grand Hyatt Jakarta (9/3/2022).

Hal senada juga disampaikan oleh Sekjen ADPMET di sela-sela kegiatannya di Kantor Sekretariat ADPMET di Energy Building Jakarta, Andang mengatakan bahwa banyak hal tentunya yang dapat dilakukan daerah penghasil migas akibat kemungkinan adanya peningkatan penerimaan daerah dari DBH Migas khususnya untuk diversiasi energi, dalam konteks ADPMET tentunya dapat dipergunakan untuk pilot-pilot project energi terbarukan atau pembuatan dan pengembangan fasilitas-fasilitas energi terbarukan di daerah. 

Dalam beberapa kesempatan Ridwan Kamil selaku Ketua Umum ADPMET yang juga Gubernur Jawa Barat menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi Energi terbarukan yang cukup lengkap dan sangat berpotensi untuk dikembangkan dan dimafaatkan. Namun saat ini, komitmen serius dari pemerintah daerah untuk mengembangkan energi terbarukan masih sangat kecil. Saat ini, Ridwan Kamil menghimbau dan mendorong agar daerah-daerah penghasil migas mempersiapkan pilot-pilot project pengembangan energi terbarukan untuk kemandirian energi di daerah kedepannya. “Saya menghimbau, mari daerah-daerah sambil mengurusi migas yang di depan mata, kita mulai pelan-pelan mempersiapkan proyek-proyek energi terbarukan,” ujar Ridwan Kamil dalam pidatonya pada acara Dasawarsa ADPMET di Bandung beberapa waktu lalu. 

Karenanya sebagai Ketua ADPMET, ia bersedia membantu daerah-daerah anggota ADPMET yang telah siap mengembangkan energi terbarukan di daerahnya untuk mendapatkan investor dalam pengembangan energi terbarukan. “ADPMET siap menjadi fasilitator untuk daerah-daerah dalam mengembangkan pembangkit listrik renewable khususnya di desa-desa. Kepada anggota ADPMET silahkan menyampaikan proposal kepada ADPMET sesuai dengan potensi yang ada di daerah masing-masing. Tidak perlu program yang muluk-muluk tetapi buatlah skema program yang masuk akal dan applicable di daerah, kecil tapi bisa dijalankan dan memberi manfaat untuk masyarakat. Saya Sebagai Ketua ADPMET bersedia membantu mencarikan investor (untuk pengembangan potensi ET) asalkan daerah sudah siap dengan data-datanya, tetapi no data no action.” tambahnya (10/12/2021).

ADPMET melihat kenaikan harga ICP saat ini dapat dimanfaatkan sebagai berkah bagi daerah penghasil migas, sehingga daerah bisa turut serta mengembangkan potensi energi baru dan terbarukan dari kenaikan DBH yang akan diterima nantinya. 

Andang Bachtiar menyampaikan bahwa gejolak harga minyak tersebut akan berlangsung cukup lama dan semakin diperburuk dengan ketengangan antara Rusia dengan NATO. Hal tersebut berkaitan dengan ancaman penyetopan suplai gas oleh rusia ke pasar global khususnya suplai Gas ke negara-negara Eropa sebagai tanggapan terhadap sanksi-sanksi yang dijatuhkan, salah satunya terkait dengan rencana Amerika Serikat dan sekutunya untuk melakukan pelarangan impor minyak Rusia akibat invasi yang dilakukan ke Ukraina. 

Namun demikian dikarenakan kenaikan harga ini akibat isu geopolitik global yang disebabkan oleh invasi Rusia dan Ukraina, ADPMET berharap agar invasi ini dapat segera berakhir. “Semoga Rusia dan Ukraina bisa Kembali ke Meja perundingan dan perang antar negara ini bisa selesai secepatnya. Aamiin,” tulis Ridwan Kamil melalui akun sosial medianya (2/3/2022).

Terakhir Ridwan Kamil mengharapkan melalui ADPMET, daerah-daerah penghasil migas Anggota ADPMET bisa menjadi contoh/pelopor bagi daerah lainnya terkait pengembangan energi terbarukan di Indonesia kedepannya. ADPMET juga akan terus mendorong dan bersinergi dengan berbagai pihak untuk terus membantu daerah tidak hanya dalam sektor migas namun juga energi terbarukan. 

Sumber : https://adpmet.or.id/berita/98/gejolak-geopolitik-di-eropa-saatnya-bagi-daerah-terlibat-dalam-riset-pengembangan-energi-terbarukan

Arsip