SUMUR BANDUNG, AYOBANDUNG.COM –Jaringan Pengusahan Nasional (Japnas) Regional Jawa Barat menyelenggarkaan Seminar BUMD Jawa Barat 2019 bertajuk “Peluang Serta Tantangan Pengembangan BUMD Menuju Jabar Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi 2018-2023” di hotel Aryaduta Bandung, Minggu (28/4/2019). Saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki sejumlah BUMD seperti bank bjb, PT Migas Hulu, PT Migas Hilir, PT Jasa Pariwisata, PT Jamkrida, PT Agrojabar, dan PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB).
Berbagai BUMD itu memiliki bidang usaha berbeda-beda, mulai penjaminan usaha, pertanian, hingga perbankan dan layanan bandar udara. Ketua Jaringan Pengusahan Nasional (Japnas), Iwan Gunawan, menyebut BUMD sesungguhnya BUMD memiliki aset luar biasa untuk bisa membangun kolaborasi. Lantaran BUMD memiliki peluang untuk bisa masuk ke sektor-sektor terobosan yang belum dikelola swasta. Apalagi dengan perubahan teknologi, sederet peluang, tantangan, hingga hambatan juga bisa berubah. “Sebagai entitas usaha tentu kita punya BUMD yang betul-betul bisa menjadi mitranya yang betul-betul naik kelas. Jadi jangan mikro ketemu mikro malah semakin mikro.
Kita ingin mendorong BUMD untuk fokus dan bisa berdaing sesuai zaman,” ungkap Iwan di sela seminar di hotel Aryaduta Bandung, Minggu (28/4/2019). Di sisi lain, Iwan menyampaikan Japnas Jabar memiliki target untuk terus mencetak pengusaha nasional. Alhasil, untuk mencapai target tersebut dibutuhkan mitra strategis salah satunya kehadiran BUMD yang memiliki instrumen percepatan lahirnya pengusaha baru. “BUMD bisa membatu mengerek tumbuhnya pengusaha di sektornya. Dan, sejauh mana dia bisa jadi penghela dan menjadi pengerek tersebut,” lanjutnya.
Bukan hanya itu, Iwan juga menyebut BUMD yang sudah bagus bisa menjaga performanya dengan menjaga profesionalisme dan mengurangi intervensi, memberikan ruang untuk berinovatif, dan mengembangkan. “Kalau sudah eksis apalagi yang sudah berkembang pengawasannya juga, harus banyak didorong terus karena jelas bisa memberikan kontribusi untuk daerah. Tinggal secara fungsi BUMD ini bagaimana untuk mengembangkan UMKM-UMKM atau peningkatan sektor riil,” katanya. BUMD Genjot Pemasukan Kas Daerah Iwan menyebut keberadaan BUMD ini bisa memberikan pemasukan bagi kas daerah. Tetapi tak dipungkiri berbicara bisnis kiwari bergerak begitu dinamis.
Salah satunya terlihat dari produsen yang semakin dekat dengan konsumen. Lantaran kehadiran teknologi sangat berpengaruh. “Kondisi beberapa BUMN di Jabar ada yang membanggakan semisal bank bjb, Jam Krida, Jasa Sarana, Jaswita, dan sebagainya. Jadi sebetulnya BUMD ini punya peluang besar karena mereka punya peluang sebagai akselerator,” ujarnya. Senada, Kepala Biro Investasi dan BUMD Jabar Noneng Komara Nengsih mengatakan BUMD sebagai operator diharapkan bisa dikelola secara profesional.
Termasuk lanjut Noneng, BUMD ini bisa menyesuaikan dengan perubahan teknokogi yang berkembang dinamis sesuai zaman. “Kami, pemerintah sebagai akselerator dan regulator ingin BUMD ini dikelola sangat preofesional oleh ahlinya. Tapi pengaplikasiannya dan akselersi BUMD ini harus menyesuaikan dengan fintech karena kalau tidak mengadaptasi teknologi ini akan tertinggal,” katanya. Menurut Noneng, Pemerintah Provinsi Jawa Barat ingin menumbuhkan BUMD Juara dengan versi tiga konsep, yaitu sehat, besar, dan berkontribusi terhadap APBD. Terpenting lanjut Noneng, BUMD ini bisa meningkatkan pembangunan di wilayahnya berupa peningkatkan lapangan perkerjaan hingga mengentaskan kemiskinan. “Tapi untuk membangun itu kami tahu kita tidak bisa sendiri untuk bersama membuat arah kebijakan BUMD ini.
Sehingga saya sangat berharap perusahaan miliki rasa memiliki supaya BUMD ini berjalan sesuai keinginan pwmerintah yakni BUMD Juara,” ujarnya. Pers Dukung Transparansi Pengelolaan BUMD Di sisi lain dalam perfektif media, Ketua PWI Jawa barat, Hilman Hidayat menyebut pers bisa ikut mengawal untuk pemberitaan yang proporsional. Pasalnya, belakangan ini fakta pemberitaan di media massa khususnya di Jabar kerap menyoroti keuntungan laba BUMD Jabar yang masih kecil jika dibandingkan dengan BUMD daerah lain.
Apalagi jika dibandingkan dengan peruntungan pihak swasta. Alhasil kontribusi BUMD terhadap daerah, kata Hilman dinilai masih bisa dioptimalkan dengan syarat kolaborasi dari berbagai pihak. “Ibaratnya saya nanam (investasi) Rp 100 rupiah saya cuman dapat Rp3 rupiah. Rasionalnya sangat jauh. Padahal semisal di sektor bank BUMD Jabar punya bank yang mendapatkan penghargaan sebagai bank BUMD terbaik di Indonesia. Sehingga ke depannya saya berharap jajaran pemprov melakukan revitalisasi kinerja BUMD. Karena kalau secara keseluruhan, secara investor tidak ada yang dibanggakan,” kata Hilman. Di sisi lain, Hilman menyampaikan permasalahan lain bagi BUMD yang kerap dijadikan pemberitaan adalah dari lemahnya kemampuan manajemen perusahaan, lemahnya kemampuan modal usaha hingga lemahnya kemampuan keamanan. Kendati demikian, Hilman tak menampik faktor eksternal yang kerap terekam media adalah BUMD kerap mendapatkan intervensi pihak ekternal.
Singkatnya BUMD kerap dijadikan kolam kepentingan-kepentingan pihak tertentu. “Masalah yang terpantau media, BUMD Kadang menjadi kolamnya semua kepentingan eksternal. Mulai dari politik sampai komposisi pengurusnya. Karena semakin besar tekanan eksternal maka kongkalikong atau biasnya makin tak terkontrol,” lanjut Hilman. Alhasil, Direktur Utama Perusahaan Media, Ayo Media Network itu menyampaikan amat mendukung penggagasan program dari Pemprov Jabar untuk meningkatkan kontribusi BUMD dalam pembangunan daerah dan PAD. “Di sisi lain, dari segi media juga menjadi fakta atau bukti otentik karena media punya fungsi kontrol sehingga media punya peran membuat BUMD prefesional. Saya kira media bisa memantau. Contoh kasus di Sukabumi penyelewengan kredit media Tempo berhasil mengungkap penyelewengan tersebut hingga sekarang masih berproses di persidangan. Sehingga apapun yang diregulasikan dari pemerintah, media selalu mendukung dan mengawal penerapan tersebut,” ujarnya.
———
Artikel ini sudah Terbit di AyoBandung.com, dengan Judul Sinergitas dan Kolaborasi untuk Membangun BUMD Juara, pada URL https://www.ayobandung.com/read/2019/04/28/50909/sinergitas-dan-kolaborasi-untuk-membangun-bumd-juara
Penulis: Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Editor : Andres Fatubun